SELAMAT DATANG

BERSAMA KITA MELINDUNGI, MELESTARIKAN DAN MENGEMBANGKAN



Senin, 25 Oktober 2010

DINAS KOPERASI PROVINSI SULSEL, BANGKITKAN UMKM


UMKM yang ada di Sulawesi Selatan menurut sensus ekonomi yang dilakukan BPS terakhir pada tahun 2006 tercatat ada 750.322, dengan mayoritas diantaranya bergerak pada sektor perdagangan dan pertanian serta bergerak di bidang distribusi dan penyedia bahan baku, sementara sebagian kecil bergerak pada bidang jasa dan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, hal tersebut disampaikan oleh Awaluddin saat memberikan materi pembekalan pendamping Koperasi dalam acara presentase program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif produk koperasi dan UMKM Sulawesi Selatan di ruang LPUMKM  Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan pada hari Selasa 28/9/2010. 
Budidaya Rumput Laut  UMKM sebagai Mesin Uang Efektif di Desa Pabbaresseng

Menurutnya masih cukup banyak UMKM dan Koperasi di Sulawesi Selatan yang memiliki keunggulan kompetitif produk namun tidak teridentifikasi dan tidak terfasilitasi untuk dapat memperoleh akses yang lebih baik. “Bahkan saat diadakan pameran banyak peserta dari kabupaten/kota yang selalu menampilkan peserta danproduknya dari tahun ke tahun tetap itu saja, sepertinya tidak ada produk lain atau UKM lain yang unggul dankompetitif”.
Dalam pertemuan yang dibagi atas empat klaster tersebut beliau memaparkan rencana program kedepan di hadapan 52 pendamping lokal se Sulawesi Selatan, dengan sasaran 3 (tiga) UMKM, 3 (tiga) Koperasi yang bergerak di bidang jasa, 3 (tiga) Koperasi yang bergerak di bidang produksi, Dengan demikian maka program ini akan melingkupi 24 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan dengan sasaran, 72 (tujuh puluh dua) UMKM, 72 (tujuh puluh dua) Koperasi Jasa, 72 (tujuh puluh dua) Koperasi Produksi, Atau total sebanyak 216 kelompok/institusi sasaran program. “Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Produk UMKM dan Koperasi di Sulawesi Selatan ini diinisiasi sebagai langkah inventarisasi serta asistensi dan penguatan pada hal-hal yang berpotensi menghambat pengembangan produk unggulan. Titik perhatian dalam program ini adalah, manajemen dan strategi terhadap pengembangan produk, akses dan kemitraan untuk mensupport percepatan pengembangan potensi usaha”. Jelasnya.

Pendamping dari Kabupaten Luwu Irwan Hamka mengungkapkan bahwa kendala yang dialami oleh para pelaku Koperasi dan UKM di Kecamatan Bua umumnya sulit dalam mengurus perizinan dan pengemasan produk, “ kami selaku pendamping akan berusaha untuk mendampingi masyarakat karena pihak Dinas Koperasi dan UKM Sul-sel sudah memberikan jalan dan cara agar kendala yang dialami masyarakat dapat kita bantu seperti pengurusan perizinan, pengemasan produk dan lainnya  ”.

Tidak ada komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
Luwu, Sulawesi selatan, Indonesia
Lembaga Payung ini berawal dari diskusi kecil diantara beberapa orang yang memiliki disiplin ilmu dan background organisasi yang berbeda berlangsung sejak bulan Januari 2000. Dalam setiap diskusi yang dilakukan muncul ide – ide untuk mengakses kompleksitasnya permasalahan yang ada di masyarakat. Lembaga ini merupakan Lembaga Non-Pemerintah (ORNOP) yang diharapkan berfungsi strategis untuk menguak berbagai wacana yang berdaya advokatif, riset yang konstruktif, juga sebagai wadah dalam pemberdayaan potensi, aspirasi, serta wadah akomodatif terhadap permasalahan masyarakat untuk kemudian diidentifikasi ke arah yang positif. Lembaga ini bersifat independen dan melakukan kinerja secara swadaya maupun kemitraan dengan lembaga – lembaga strategis, antara lain : Lembaga Kemasyarakatan (adat), Pemerintah dan Lembaga-Lembaga Pemerintah, Perguruan Tinggi, Perusahaan Swasta dan organisasi Non-Pemerintah (ORNOP) baik dalam maupun luar negeri yang memiliki hubungan dan kesamaan jaringan kerja, orientasi visi-misi.